Saturday, June 10, 2006

Berkarya Untuk Masyarakat Di Dunia

Perkembangan kemajuan suatu bangsa untuk mampu mengangkat harkat dan martabat bangsanya sangat ditentukan oleh peran bangsa itu sendiri. Indonesia tidak bisa mengandalkan negara lain untuk menentukan arah tujuan rumah tangganya sendiri, karena selain menyangkut harga diri, sikap ketergantungan terhadap negara lain akan sangat berbahaya perkembangan Indonesia. Peran serta seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia sangatlah diperlukan, dan Al-Zaytun tidak pernah menyia-nyiakan waktu utnuk terus memberikan sumbangan berarti bagi bangsa tercinta ini.
Memaknai awal Muharram 1427 H, sebagai patokan bagi hitungan tahun hijriah dijadikan momentum penting bagi Al-Zaytun untuk terus menunjukkan konsistensi dalam memajukan pembangunan bangsa ini. Al-Zaytun yang sedang terus bergerak memajukan bangsa ini dengan pendidikan sejak awal telah dicanangkan bahwa Al-Zaytun adalah karya bangsa Indonesia yang akan dihadiahkan untuk bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia. Hal ini bukanlah hal yang musykil karena pernyataan ini telah didengan langsung oleh tiga belas para duta-duta besar yang hadi pada peringatan 1 Muharram 1427H. Ini berarti gema pembangunan Al-Zaytun terus mengalir ke segala penjuru arah di muka bumi ini.
Masyarakat dunia telah banyak mendengan berita tentang Al-Zaytun, baik melalui kabar dari seorang kawan atau media elektronika yang memang sudah semakin canggih. Untuk membuktikan kebenaran itu mereka langsung berkunjung melihat apa yang sebenarnya mereka dengan dan lihat di media. Komentar tiga belas duta-duta besar yang berkunjung mengikuti perayaan Muharram 1427 H, memberikan suatu harapan besar bahwa Al-Zaytun akan menjadi institusi yang akan mengangkat citra bangsa Indonesia di tataran internasional. Mereka yang datang dari berbagai benua begitu takjub dan bangga terhada pembangunan Al-Zaytun di Indonesia, tetapi tidak bagi pemerintah Indonesia sendiri.
Pemerintah Indonesia rasanya enggan untuk menampilkan Al-Zaytun ke tataran internasional, entah karena jaraknya terlalu jauh dari pusat pemerintahan atau ada hal lain yang tidak dipersoalkan oleh Al-Zaytun. Indikasi itu tampak jelas saat kunjungan menteri luar negeri Amerika Serikat dan Perdana Menteri Inggris ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Seharusnya Pemerintah Indonesia memandu mereka untuk melihat pesantren yang ada ditengah hutan dan jauh dari keramaian, sehingga pemerintah sendiripun bisa membandingkan kemajuan antara pembangunan di kota dan di desa, dan juga dapat menunjukan kepada mereka dan kepada bangsa-bangsa di dunia lainnya, adanya kehidupan yang penuh toleransi dan perdamaian, di bumi Indonesia ini. (Sumber MAZ-44/2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Bisnis di Internet