Saturday, May 31, 2008

Membangun Jiwa Raga Bangsa Untuk Indonesia Raya


Menyambut seabad Hari Kebangkitan Nasional serta dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Dasar dan Falsafah Negara (Pancasila), Hari Lingkungan Hidup Internasional dan Hari Anti Narkoba Internasional, serta memperingati hari lahirnya Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), dan untuk mengenal lebih dekat daerah­daerah di tanah air Indonesia tercinta, dalam hal ini Pulau Jawa dan Madura, ASSA (Asosiasi Sepeda Sport Al-Zaytun) akan menyelenggarakan perjalanan sepeda sehat mengelilingi Pulau Jawa dan Madura dengan tema "Membangun Jiwa Raga Bangsa untuk Indonesia Raya".
Tour Jawa-Madura yang berjarak 2.000 km rencananya akan ditempuh selama 16 bari dimulai dari kampus AI-Zaytun Losari - Batang - Semarang - Seluke - Gresik - Bangkalan - Sumenep - Sampang - Wonocolo - Nganjuk ‑ Sragen - Wates - Sumpiuh -­ Ketanggungan - Indramayu dan berakhir di Kampus Al-Zaytun.

Mempersiapkan perjalanan bersepeda yang akan dilaksanakan pada 26 Mei 2008 sampai dengan 10 Juni 2008, ASSA terus melakukan latihan-latihan intensif yang dibagi dalam lima tahapan yaitu Latihan Dasar II, Latihan Dasar I, Latihan Menengah II, Latihan Menengah I, dan Utama.

Untuk mengetahui ketahanan fisik yang telah didapat dari hasil latihan yang dilakukan, ASSA melakukan try out yang diikuti oleh seluruh anggota dari berbagai tingkatan latihan. Try Out pertama diadakan pada Kamis 31 Januari 2008 menempuh jarak 42 km. Dari kampus Al­Zaytun jam 06.00 WIB rombongan bergerak ke arah barat melewati Kec. Gantar, Kec. Gabus Wetan Kec. Haurgeulis dan tiba kembali di Al­-Zaytun pukul 07.45 WIB.

Try Out Kedua dilaksanakan pada Kamis tarikh 21 Februari 2008, dengan jarak tempuh 49,52 km. Berangkat dari Al-Zaytun pukul 07.20 WIB, dan tiba kembali pukul 09.47 WIB. Start dari Al-Zaytun menuju Haurkolot lalu ke arah Bantarwaru, Sanca, Bantarhuni, dan kembali ke Al-Zaytun.

Sedangkan Try Out ketiga dilakukan di ibukota Jakarta.
Try Out Keempat dilaksanakan pada Kamis 13 Maret 2008, latihan yang bertema "Jelajah Wiralodra" menempuh jarak 145 km. Berangkat dari kampus Al-Zaytun pukul 05.50 WIB, melewati Kec. Gabus Wetan, Kec. Kroya, Kec. Kandang Haur.

Dalam Jelajah Wiralodra rombongan beristirahat di kantor Polres Indramayu jam 08.20 WIB diterima oleh Kapolres Indramayu, AKBP Drs. Syamsudin Janieb beserta staf, dan Kepala Kejaksaan Negeri Kab. Indramayu, Udjijono SH. Setelah menanam sebanyak 50 bibit pohon mimba, sonokeling, salam, trembesi, guta perca, bintaro dan laban di lingkungan Polres Indramayu. Jam 10.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan, melewati Plumbon-Widasari-Lohbener-Trisi-Cikedung­Tanjungkerta-Suka Slamet dan tiba di Al-Zaytun pukul 13.00 WIB.

Try Out Kelima dilaksanakan pada Sabtu 5 April 2008 di wilayah Kab. Pandeglang dan Kab. Serang, Banten. Latihan yang bertema "Nyambung Saderek" ini menempuh jarak 122 km. Jam 05.30 dari hotel Paranti Pandeglang, sirine tiga buah motor pengawal dari kepolisian Pandeglang memecah kesunyian kota, mengawal dan mengiringi barisan pesepeda berseragam hijau dengan lengan panjang berwarna hitam. Peserta "Nyambung Saderek" berbaris rapi menyongsong matahari terbit menelusuri bukit berliku sepanjang Saketi dan Menes.

Pada etape pertama, setelah menempuh jarak 40 km, seluruh peserta beristirahat di SPBU Carita. Setelah beristirahat selama 30 menit dan melakukan pemanasan, peserta melanjutkan etape kedua. Indahnya riak ombak dan tiupan angin laut yang semilir sepanjang perjalanan pada etape ini seakan memberikan pijatan­pijatan halus di sekujur tubuh dan mata sehingga tak terasa 4o km jalur Carita­ Karangbolong-Cinangka dapat ditempuh tanpa rasa lelah.

Ketangguhan peserta mulai diuji pada etape ketiga. Tatkala memasuki Cinangka, jalan mulai menanjak, sepeda hanya dapat dikayuh dengan kecepatan 5-8 km/jam. Jalan yang terus menanjak memaksa peserta untuk mengeluarkan tenaga ekstra agar dapat terus mengayuh sepeda, peserta juga harus dapat menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh.

Memasuki Padarincang, Ciomas, jalan yang rusak dan berkerikil serta pangs yang menyengat, menambah beban otot-otot kaki untuk terus mendaki. Pada detik-detik itu, otot­otot kaki terasa tak mampu lagi digerakan, napas tersengal seakan sulit dihembuskan kembali, akan tetapi berbekal janji atlet yang "pantang menyerah", semua peserta termasuk dua peserta puteri Shofiyah Al-Widad (mahasiswi Universitas Al-Zaytun) dan Usth Kokom Komariah (Mudarisah Al-Zaytun) mampu menyelesaikan semua etape dengan selamat serta sampai kembali di hotel Paranti Pandeglang jam 13.30 WIB.

Setelah lelah mengayuh sepeda selama enam jam, dari hotel Paranti, menggunakan tiga buah mobil Panther, satu buah De­fender serta satu buah mobil ambulan, peserta kembali ke Menes untuk menghadiri resepsi pernikahan puteri H. Shaleh Asad, sahabat Syaykh Al-Zaytun. Diiringi lagu­lagu nostalgia peserta menikmati hidangan makan siang, rant wajah peserta mulai bersinar kembali karena kalori yang habis terbakar tatkala mengayuh sepeda mulai terganti. Bahkan Usth Kokom Komariah sempat mengalunkan suara merdunya dengan menyanyikan lagu berjudul "Es Lilin".

Usai menikmati makan siang, "Nyambung Saderek" diakhiri dengan menanam dua pohon kilaban sebagai kebanggaan masyarakat Banten, empat pohon jati dan dua pohon salam sebagai lambang kedamaian sejati di Perguruan Mathla'ul Anwar Pusat, Menes.

Diharapkan dengan disiplin, berani, Jujur, hemat, cerdas, sportif, toleran, menjunjung tinggi persaudaraan demi perdamaian, membela kemanusiaan dan pantang menyerah tour Jawa­-Madura dapat terlaksana sesuai rencana, mampu membangun jiwa­raga bangsa Indonesia dan dapat memayungi Indonesia dengan payung pepohonan.

Sumber : Majalah Berita Indonesia Edisi 56 - 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Bisnis di Internet