Thursday, July 27, 2006

TV Edukasi Masih Asing

Standar mutu pendidikan yang diterapkan Pemerintah beberapa waktu lalu melalui kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menimbulkan dampak cukup besar. Akibat adanya standar batas atas dan bawah, sebagian besar lulusan SMP baik unggulan maupun non-unggulan tidak dapat ditampung di SMA favorit.

Penerapan standar ini didasarkan pada jumlah NUN (Nilai Ujian Tertinggi) tertinggi yang mendaftar di sekolah tersebut. Otomatis bagi mereka yang NUN-nya jauh lebih rendah harus mencari sekolah lain yang sesuai dengan NUN mereka.

Berangkat dari permasalahan ini, Departemen Pendidikan Nasional kemudian menggandeng TVRI untuk mengadakan siaran televisi edukasi. Siaran ini rencananya mulai mengudara 17 Juli 2006. Televisi edukasi ini ditujukan untuk siswa kelas 3 guna mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian mendatang.

Depdiknas meluncurkan program TV pendidikan bekerja sama dengan TVRI. Tiap Senin hingga Kamis pukul 07.00-09.30 ditayangkan program tiga mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Sasarannya siswa kelas 3 di 28.376 SMP negeri dan swasta di 353 kabupaten yang dianggap minim fasilitas dan belum memiliki kemampuan standar.

Setiap sekolah bakal mendapat dua pesawat televisi. Namun, Depdiknas menganggarkan pembelian 75.000 TV. Pembelian sarana itu menyedot anggaran terbesar dari total Rp 213,69 miliar. Sementara itu, berdasarkan pantauan Indo Pos di beberapa sekolah di Jakarta, pihak sekolah belum mengetahui rencana Mendiknas itu. (Sumber Indopos – Ahad, 16 Juli 2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Bisnis di Internet