Thursday, January 11, 2007

Shalat Ghoib untuk Saddam Hussein

Mantan Presiden Iraq Saddam Hussein akhirnya menemui ajal di tiang gantung. Syaykh Al-Zaytun Abdussalam Panji Gumilang yang mendapat berita itu berberapa saat setelah menutup khutbah Idul Adha di Al-Zaytun, mengajak seluruh jamaah yang mempunyai hati nurani, berdoa untuk Saddam Hussein. Pemimpin yang ditanggap oleh musuhnya dalam mempertahankan negaranya dan dihukum mati oleh rakyat bangsanya yang dijadikan boneka oleh musuh-musuhnya. Kemudian, dengan khusuk, Syaykh memimpin shalat ghoib untuk Saddam, yang diikuti oleh para civitas dan wali santri Al-Zaytun.

Perayaan Idul Adha di AL-Zaytun tahun ini menjadi terasa lain dari biasanya. Sebab, tepat pada hari raya Qurban itu, dunia dikejutkan eksekusi mati mantan Presiden Iraq Saddam Hussein.

Oleh karena itu, setelah menutup khutbah Idul Adha, Syaykh AS Panji Gumilang mengatakan telah mendapat pesan (kabar) dari duinia internasional bahwa mantan Presiden Iraq Saddam Hussein sudah dihukum gantung oleh Mahkaman (Pengadilan) Iraq. Untuk itu, kata Syaykh, kita sampaikan : “Inna lillahi wa inna Ilayhi roji’un“.

Syaykh kemudian menambahkan bahwa Saddam Hussein selaku tokoh yang dengan kekuatannya bersama rakyat yang mencintainya, mempertahankan negaranya, dan tertangkap oleh musuhnya. Ia kemudian diserahkan kepada pengadilan yang dibetuk oleh musuhnya dan dijatuhi hukuman gantung.

“Kita ucapkan selamat berpisah dengan Saddam Hussein, semoga menemui Tuhannya dengan amal dan perbuatannya di dunia, setimpal dengan itu semuanya,“ kata Syaykh berdoa untuk Saddam.

Untuk menghormati perjuangan dan kematian Saddam, Syaykh mengajak para jamaah untuk melakukan sholat ghoib. “Untuk itu bagi siapa saja setelah khotbah ini, yang mau sholat ghoib untuk Saddam Hussein ikutilah dan yang tidak mau silahkan duduk atau keluar dari mesijd ini, ini pesan-pesan dunia. Mudah-mudahan saudara-saudaraku mempunyai hati nurani dan terbetik ikut berdoa untuk Saddam Husein, yang tertangkap oleh musuhnya dalam mempertahankan negaranya dan dihukum mati oleh rakyat bangsanya yang dijadikan boneka oleh musuh-musuhnya,“ himbau Syaykh. Kemudian Syaykh memimpin sholat ghoib untuk Saddam Hussein, yang diikuti oleh seluruh jamaah.

Saddam Dieksekusi

Saddam dieksekusi tetap pada pukul 06.00 waktu Bagdad. Sebelum dieksekusi, Saddam diserahkan secara resmi oleh pihak Amerika Serikat kepada otoritas Iraq. Sebab, Saddam selama ini berada di bawah penahanan Amerika Serikat sejak di tangkap di Tikrit, tempat kelahirannya, 13 Desember 2003. Saddam dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan penyiksaan terhadap 148 warga Syiah di Dujail setelah upaya pembunuhan atas dirinya pada 1982 selama perang melawan Iran. Pengadilan banding di Baghdad memperkuat keputusan pengadilan yang telah menjatuhkan vonis mati Saddam pada 5 November. Peraturan hukum di Iraq menetapkan Saddam harus menjalani hukum mati 30 hari setelah vonis dijatuhkan.

Kecaman

Eksekusi mati mantan Presiden Iraq itu mengundang banyak reaksi dari berbagai pihak. Para pengamat mengkhawatirkan akan terjadinya konflik di Iraq akibat eksekusi mati Saddam tersebut. Bahkan Partai Baath yang mendukung Saddam Hussein sudah mengancam akan balas dendam apabila mantan pemimpin Iraq tersebut dieksekusi mati.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad mengencam eksekusi yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha dan menyebut sebagai aksi barbar. Mahathir juga mengatakan hukuman mati terhadap Saddam Hussein dilakukan tanpa melalui proses hukum yang benar dan itu merupakan penghinaan terhadap umat muslim. “Eksekusi itu merupakan penghinaan bagi seluruh umat muslim karena dilakukan bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Pasalnya pada hari itu seluruh umat muslim di dunia memanjatkan doa dan saling mengampuni.“

Jenazah Saddam Hussein dimakamkan pada hari Minggu (31/12) di kampung halamannya, Awja, sebuah tempat di pinggiran Kota Tikrit, Iraq. Ratusan orang Iraq berkumpul mengantarkan jenazah Saddam itu. Beberapa orang terlihat menangis sambil berlutut di depan makam Saddam. “Saya mengutuk abgaimana cara Saddam dieksekusi dan menurut saya itu adalah tindakan kejahatan,“ ucap Salam Hassa al Nasseri, 45 tahun, salah satu pendukung Saddam, yang mengunjungi pemakaman itu. Muhammad Natiq seorang mahasiswa berusia 24 tahun mengatakan, “Tuhan telah menentukan Saddam harus mati dengan cara seperti itu, namun keyakinannya tidak akan berakhir.“

Walaupun sebagian rakyat Iraq menyambut gembira eksekusi Saddam itu, namun Ghassan Charbel, pemimpin redaksi Al-Hayat, sebuah surat kabar Arab, dalam ulasannya mengatakan banyak warga Arab dan Iraq yang akan meratapi kepergian Saddam. “Saddam Hussein adalah diktator bengis, tepapi Iraq eksis di bawah kepemimpinan rezimnya,“ tulisnya.
(Sumber Majalah Berita Indonesia – 29/2007)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Bisnis di Internet