Saturday, August 05, 2006

Jakarta Masih Belum Siap, Terapkan KBK

Kesiapan DKI Jakarta sebagai proyek percontohan pelaksanaan kurikulum dasar berbasis kompetensi masih dipertanyakan. Ini dikarenakan masih banyak guru di Ibu Kota yang belum memiliki ijazah bertaraf sarjana. Menurut Ketua Dinas Pendidikan DKI Sylvia Murni, perangkat dan regulasi pendidikan harus dirancang dengan tepat. Apalagi, kata dia, guru belum mempunyai visi pendidikan yang luhur,mereka masih terdorong tuntutan tugas untuk mengajar bukan sebagai pendidik.

"Sekolah favorit dan unggulan selalu saja meminta fasilitas yang luar biasa besar, tiap anak harus memiliki satu computer. Akhirnya, sekolah memberikan kebijakan untuk mengambil Rp 125 ribu dari masyarakat," kata Sylvia di sela-sela Sampoerna Foundation, Sudirman Square, Jakarta, Kemarin.

Berdasarkan data Dikdas DKI, sebanyak 23.938 guru SD yang ada, hanya 4.568 yang berijazah, sisanya belum. Syarat guru SMP yang harus menempuh pendidikan tinggi spesialis mata pelajaran yang dipegangnya hanya 6.912 guru yang berijazah dan 3.530 guru yang belum.

"Padahal kami tiap tahun hanya menganggarkan beasiswa Rp 500 ribu untuk guru yang kuliah di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) dan Universitas Terbuka," tutur Sylvia. Selebihnya yang sedang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi hanya memperoleh niali IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) paling inggi 3,07 dan terendah 0,79

Menurut Bambang Suhendreo, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (SNP), ada lima pokok masalah besar dalam dunia pendidikan, yaitu filosofi pendidikan, otonomi dan perbaikan mutu guru tidak berjalan baik, sekolah dan manajemennya, partisipasi orang tua murid dan masyarakat serta perilaku pemerintahan dan Negara. "Yang paling pokok adalah isi dan kompetensi lulusan dasar sebagai pengembangan", kata Bambang. (Sumber Indopos – Senin, 1 Agustus 2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Bisnis di Internet